Sutrisno, pengrajin kayu jati asal Kabupaten Bojonegoro. (Foto: Arik Tri Pangestuti) BOJONEGORO – Kerajinan kayu jati asal Kabupaten Bo...
Sutrisno, pengrajin kayu jati asal Kabupaten Bojonegoro. (Foto: Arik Tri Pangestuti) |
“Kemarin sudah ada yang pesan dari Prancis dan Italia. Meski masih melalui pihak ketiga tapi ini capaian baru lagi untuk kerajinan ukir Bojonegoro,” kata Sutrisno saat dikunjungi KabarDuit.com di galeri miliknya, Minggu (24/4/2016).
Kerajinan kayu jati sendiri merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Bojonegoro.
Untuk menjaga keunikan serta menarik minat konsumen, para perajin ukir di Bojonegoro membuat beragam ukiran yang menarik dalam bentuk relief dan ornamen.
“Kami bisa terima pesanan bentuk apa saja. Tapi waktu pembuatannya juga bervariasi. Kalau yang paling laris adalah ukiran patung Yesus. Menjelang Natal pesanan datang juga dari luar negeri,” ujarnya.
Sutrisno mengaku tak mudah melakoni profesi ini. Dibutuhkan ketelatenan dan keuletan agar kayu jati bisa diubah menjadi sebuah karya seni dengan nilai jual yang tinggi. Selain karena tekstur kayu jati yang keras, rumitnya ukiran juga menjadi faktor penentu nilai karya yang dihasilkan.
Untuk setiap ukiran kayu jati yang dihasilkan, Sutrisno mematok harga mulai Rp500 ribu hingga puluhan juta rupiah. “Tergantung bentuk, ukuran dan tingkat kesulitan,” katanya.
Sementara untuk pemesan juga berasal dari berbagai daerah seperti Surabaya, Yogjakarta, Manado, Bali dan Jakarta. (*)
Penulis : Arik Tri Pangestuti
Editor : Friska Kalia