Arifin (50), salah satu penghasil tahu dari Kampung Tahu di Desa Ledok Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (Foto: Kab...
Arifin (50), salah satu penghasil tahu dari Kampung Tahu di Desa Ledok Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (Foto: KabarDuit) |
BOJONEGORO – Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata Tahu? Mungkin hanya sekedar makanan berbahan dasar kedelai yang lekat dengan orang Indonesia.
Tapi di Desa Ledok Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Tahu bukanlah hal yang remeh temen. Di Desa ini, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai pembuat Tahu. Bahkan Desa ini punya julukan “Kampung Tahu”.
Masyarakat setempat meyakini pembuatan tahu dimulai sejak pendudukan Jepang. Salah satu tokoh masyarakat setempat, Arifin (50) mengatakan, geliat produksi Tahu di Ledok Kulon diperkirakan sudah berlangsung sejak tahun 1962.
Ketika itu, belum banyak yang menganggap Tahu adalah usaha yang menjanjikan. Sebab, sebagian besar masyarakat masih menggantungkan penghasilan dari sektor pertanian dan batu bata merah.
Arifin sedang memproduksi tahu. (Foto: KabarDuit) |
Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, masyarakat Ledok Kulon mulai melirik Tahu menjadi sebuah usaha yang menjanjikan. Terbukti dengan beralihnya masyarakat ke usaha pembuatan Tahu.
Kini, julukan Kampung Tahu terus melekat pada Ledok Kulon. Menurut Arifin, Tahu Ledok Kulon memiliki rasa yang khas dibanding dengan tahu hasil produksi di daerah lain.
"Rasanya gurih dan khas," ucapnya.
LINK VIDEO : https://www.youtube.com/watch?
Selain itu, Tahu Ledok Kulon juga dikenal dengan nama Tahu Ompong. Sebab, Tahu ini hampir tak memiliki isi di dalamnya alias “ompong”.
"Bahannya sedikit tapi kalau digoreng bisa mengembang menyerupai roti. Tapi didalamnya kosong.Makanya disebut tahu ompong,"pungkasnya. (*)
Penulis: Atok Moch Nyr Rozaqy/ Yusti Rubiantika
Editor: Friska Kalia