Ilustrasi. JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memutuskan untuk menurunkan suku bunga kredit segmen usaha kecil dan meneg...
Ilustrasi. |
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memutuskan untuk menurunkan suku bunga kredit segmen usaha kecil dan menegah (UKM) sebesar 9,75% per tahun dari rata-rata bunga kredit sebesar 12,5%.
Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan ketetapan ini berlaku bagi debitur baru non existing, terhitung sejak 1 Mei 2016. Menurutnya, penurunan bunga kredit UKM dilakukan karena beberapa faktor diantaranya komitmen dari perbankan, termasuk bank BUMN, untuk secara bersama-sama menurunkan suku bunga. Selain itu, adanya reformulasi kebijakan penetapan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Faktor ekonomi makro yang semakin kondusif serta semangat menuju single digit policy juga memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap penurunan suku bunga tersebut.
Sementara dari sisi internal, lanjut Sunarso, perseroan ingin mendorong kredit di segmen UKM yang masih terbilang kecil dibandingkan dengan segmen lainnya dalam portofolio BRI.
“UKM itu masih belum bisa menyamai portofolio kita di mikro maupun komersial. Untuk itu BRI akan dorong pertumbuhan kredit di kecil dan menengah,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Sunarso menambahkan kredit UKM di dalam portofolio kredit BRI memang menempati posisi terendah. Menurutnya, portofolio kredit UKM BRI baru sebesar Rp20 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan dengan portofolio kredit mikro yang mencapai Rp130 triliun.
Dengan penurunan suku bunga kredit UKM, lanjut Sunarso, diharapkan target pertumbuhan kredit perseroan dapat tercapai. Secara keseluruhan, BRI menargetkan kredit dapat tumbuh 13%—15% tahun ini, sedangkan kredit di sektor UKM diharapkan tumbuh 10%—13%. (bisnis)
Sumber: Bisnis.com
Editor: Friska Kalia